S. A. Board (Amerika Serikat)

Pada tahun 1920, ketika saya sedang ada dalam sebuah kantor dari salah
seorang dokter, saya melihat sebuah Majalah “African Times and Orient
Review” yang terbit di London. Di dalamnya terdapat sebuah artikel
tentang Islam, dimana terdapat sebuah keterangan yang telah menarik
perhatian saya dan saya tidak akan pernah melupakannya, karena
memang sudah menjadi sebagian dari diri saya sendiri. Keterangan itu
berbunyi: Laa Ilaaha illallah, bahwa di seluruh alam raya ini hanya ada
satu Tuhan. Ini adalah satu milik yang tidak ternilai harganya; satu
kepercayaan yang tertanam dalam dada setiap orang Islam.

Segeralah sesudah itu saya menjadi seorang Muslim, dan saya telah
memilih nama Shalahuddin. Saya yakin bahwa Islam adalah agama yang
benar, karena. Islam tidak mempersekutukan Allah, dan Islam
mengajarkan kepada kita bahwa manusia itu sendiri bertanggungjawab
atas segala dosanya, sehingga seseorang itu tidak menanggung dosa
orang lain. Islam juga sesuai dengan fithrah (nature) yang menunjukkan
kepada kita bahwa tidak mungkin ada dua penanggung jawab atas satu
perbuatan, apakah perbuatan itu pada ladang, padang rumput, kota,
pemerintahan, ummat/bangsa atau dunia seluruhnya. Kenyataan lain yang
meyakinkan saya atas benarnya Risalah Islam, ialah bahwa Islam telah
membangunkan bangsa Arab dan mengeluarkannya dari kegelapan padang
pasir, menjadi satu bangsa yang tegak kuat, sehingga mereka menjadi
penjelajah dunia dengan bangunan Kerajaan baru dan mengumandangkan
nyanyian cinta dan kemenangan di lembah Andalusia. Pada waktu kaum
Muslimin datang di Spanyol, negeri ini masih merupakan “hutan belantara”,
kemudian mereka mengubahnya menjadi “kebun mawar” yang indah. Saya
mengucap puji dan syukur ke hadirat Allah s.w.t. yang telah menunjukkan
kebenaran melalu tulisan orang seperti John W. Draper yang dalam “The
Intelectual Development of Europe”nya telah menunjukkan kepada dunia
tentang peranan Islam yang besar dalam membangun kebudayaan modern.
Dia telah menyingkapkan ta’bir pemalsuan yang dilakukan oleh para penulis
sejarah Kristen untuk menutupi jasa Islam terhadap kemajuan Eropa.

Berikut ini tulisannya tentang keadaan orang-orang Eropa pada abad-abad
pertengahan yang ditemui oleh kaum Muslimin:

“Dari barbarismenya orang-orang Eropa yang hampir tidak seorangpun bisa
disebut telah meningkat maju dari tingkat biadab, badan mereka kotor, akal
mereka dungu, tempat tinggal mereka berupa dangau dengan lantai
beralaskan rumput dan berdinding jerami. Makanan mereka terdiri dari sayur-
sayuran, kacang-kacangan, pucuk-pucuk daun dan bahkan umbi-umbian.
Badan mereka berbalut kulit binatang tanpa disamak dan selendang buruk/
tua, yang jauh dari terpeliharanya kehormatan pribadi.”
Eropa banyak berhutang budi kepada Arab Muslim mengenai kebahagiaan
pribadi. Kebersihan secara Islam, dan kaum Muslimin tidak bisa mengenakan
apa yang digunakan sebagai selendang oleh orang-orang Eropa waktu itu,
selembar kulit binatang yang tetap melindungi dirmya sampai tua, kumal dan
berkoyak-koyak, tidak sedap dipandang mata, berbau busuk dan penuh kutu-
kutu. Bangsa Arab yang telah mampu menerangi jalan hidup ummat manusia
dan melepaskan mereka dari keputus-asaan serta kegelapan dan khurafat,
dan yang telah menyebabkan keturunan mereka menjadi pemimpin ummat
manusia dan berkedudukan tinggi di dunia. Itulah orang-orang Arab. Allah
mesti bersama mereka. Kehendak Allah s.w.t. mengubah wajah sejarah dunia
dengan jalan mengutus Muhanumad s.a.w. dan menurunkan Al-Qur’an. Tanpa
semua itu tidak mungkin ilmu pengetahuan modern dapat menemukan cahaya
kemajuan.

“Tuntutlah ilmu, walaupun di negeri China.” Demikian Muhammad s.a.w. bersabda.
ASYHADU AN LAA ILAAHA ILLALLAH, WA ASYHADU ANNA MUHAMMADAN RASULULLAH.

Mengapa Kami Memilih Islam
Oleh Rabithah Alam Islamy Mekah
Alih bahasa: Bachtiar Affandie
Cetakan Ketiga 1981
Penerbit: PT. Alma’arif, Bandung

Tinggalkan komentar